Professional Commitment And Locus Of Control Toward Intensity In Whistleblowing Through Ethical Sensitivity

Muhammad Su’un; Hajering Hajering; Muslim Muslim; Muhammad Rifky

doi:10.24912/ja.v24i1.659

Authors

Muhammad Su’un Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Muslim Indonesia
Hajering Hajering Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Muslim Indonesia
Muslim Muslim Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Muslim Indonesia
Muhammad Rifky Universitas Muslim Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.24912/ja.v24i1.659

Keywords: Professional commitment, locus of control, ethical sensitivity, and intensity of conducting whistleblowing.

Abstract

: This study aims to examine the effect of professional commitment and locus of control on the intensity of conducting whistleblowing through ethical sensitivity. The data in this study were obtained from 4 public accounting firms in Makassar. This study uses primary data by conducting direct research in the field that provides questionnaires to 31 respondents and to test hypotheses using PLS (partial least square). The results found that partially professional commitment and locus of control had a positive relationship and had a significant effect on ethical sensitivity. Professional commitment and ethical sensitivity have a positive relationship with the intensity of whistleblowing. While the locus of control has a negative relationship, ethical sensitivity has a significant effect while professional commitment and locus of control have no significant effect. While the intervening variable partially shows that professional commitment and locus of control have a positive relationship and significantly influence the intensity of whistleblowing through ethical sensitivity.

Author Biographies

Muhammad Su’un, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Muslim Indonesia

muhammad.su'un@umi.ac.id

Hajering Hajering, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Muslim Indonesia

hajering.hajering@umi.ac.id

Muslim Muslim, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Muslim Indonesia

muslim.ak@umi.ac.id

References

Ajzen, I. (1991). The Theory Of Planned Behavior. Organizational Behavior And Human Decision Processes, 50(2), 179–210.

Andinni. (2015). Kasus PDAM Makassar, KPK Periksa Dua Karyawan Swasta.

Ayu H, E. (2014). Pengaruh Komitmen Profesional Dan Locus Of Control Auditor Internal Terhadap Intensi Melakukan Whistleblowing : Kesadaran Etis Sebagai Variabel Pemoderasi (Survei Pada Auditor Internal Pada Perbankan Yogyakarta. Universitas Gadjah Mada.

Bagustianto, Rizki, dan Nurkholis. (2015). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat Pegawai Negeri Sipil (PNS) Untuk Melakukan Tindakan Whistleblowing (Studi Pada PNS BPK-RI. Jurnal Ekonomi Dan Keuangan, 19(2), 276–295.

Bakri. (2014). Analisis Komitmen Profesional Dan Sosialisasi Antisipatif Serta Hubungannya Dengan Whistleblowing. Jurnal Al-Mizan, 10(1), 152–167.

Curtis, M. B., and Taylor, E. Z. (2009). Whistleblowing in Public Accounting Influence of Identity Disclosure, Situational Context and Personal Characteristics. Accounting and The Public Interest, 9(1), 191–220.

Falah, S. (2006). Pengaruh Budaya Etis Organisasi Dan Orientasi Etika Terhadap Sensitivitas Etika (Studi Empiris Tentang Pemeriksaan Internal Di Bawasda Pemda Papua. Universitas Diponegoro.

Ghozali, I. (2008). Model Persamaan Struktural Konsep dan Aplikasi dengan Program Amos 16.0. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Ghozali, I. (2014). Partial Least Squares Konsep, Metode Dan Aplikasi Menggunakan Program Warp PLS 4.0. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Iswarini, Ega, M., dan Siti, M. (2013). Pengaruh Penalaran Etis Dan Faktor-Faktor Pribadi Terhadap Sensitivitas Etis Pada Mahasiswa Akuntansi. Diponegoro Journal of Accounting, 2(1), 1–11.

Janitra, W. A. (2016). Pengaruh Orientasi Etika,Komitmen Profesional, Komitmen Organisasi, Dan Sensitivitas Etis Terhadap Internal Whistleblowing (Studi Empiris Pada SKPD Kota Pekanbaru). JOM Fekon, 3(1), 734–748.

Kreshastuti, D. K., dan Prastiwi, A. (2014). Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Whistleblowing (Studi Empiris Pada Kantor Akuntan Publik Di Semarang). Diponegoro Journal of Accounting, 3(2), 1–15.

Mesmer-Magnus, J. R., and Viswesvaran, C. (2005). Whistleblowing in Organizations: An Examination of Correlates of Whistleblowing Intensions, Action, and Retaliation. Journal of Business Ethics, 62(3), 277–297.

Midyarany, D., dan Kurnia. (2016). Pengaruh Sensitivitas Etis, Gender, Dan Locus Of Control Terhadap Perilaku Etis Mahasiswa. E-Journal STIESIA Surabaya, 1–17.

Mulyadi, dan Puradiredja, K. (1998). Auditing (Kelima). Jakarta: Salemba Empat.

Muslim, M., Pelu, A. M. F., dan Mentari, K. (2018). Pengaruh Kompetensi Auditor, Tekanan Ketaatan, dan Kompleksitas Tugas Terhadap Audit Judgment. Bongaya Journal for Research in Accounting, 1(2), 8–17.

Muttaqin, A. Z. (2014). Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Sensitivitas Etika Auditor Pemerintah. Universitas Diponegoro Semarang.

Napitupulu, Beatrice, G., dan Bernawati, Y. (2016). Pengaruh Faktor Organisasional, Faktor Individual, Dan Faktor Demografi Terhadap Intensi Whistleblowing. In Simposium Nasional Akuntansi XIX. Lampung.

Nugraha, T. (2016). Pengaruh Komitmen Profesional, Lingkungan Etika, Sifat Machiavellian Dan Personal Cost Terhadap Intensi Whistleblowing Dengan Retaliasi Sebagai Variabel Moderating (Studi Empiris Pada Perusahaan Perbankan Yang Berada Di Kota Pekanbaru). JOM Fekon, 4(1), 2030–2040.

Purnamasari, D. (2016). Pengaruh Sensitivitas Etis, Professional Identity, dan Locus of Control terhadap Whistleblowing Intention (Studi Persepsi Mahasiswa Akuntansi Kota Bandung). Prosiding Akuntansi, 2(2), 955–963.

Purwantini, A. H. (2016). Pengaruh Komitmen Profesional, Pertimbangan Etis, Dan Komponen Perilaku Terencana Terhadap Intensi Whistleblowing Internal. Jurnal Ekonomi Syariah, 4(1), 142–159.

Putri, dan Wahyuningsih, E. (2012). Pengaruh Idealisme, Relativisme, Komitmen Profesional Dan Komitmen Organisasi Terhadap Sensitivitas Etika auditor Pada Perwakilan BPKP Provinsi Riau. Jurnal Ekonomi, Manajemen Dan Akuntansi, 18(1), 63–78.

Rahim, S., Muslim, Kusuma, A. H. P., and Leo, M. (2018). Government Auditor Performance: The Main Role Of Locus Of Control. International Conference And Call For Paper, 2008.

Rahim, S., Muslim, M., and Amin, A. (2019). Red Flag And Auditor Experience Toward Criminal Detection Trough Profesional Skepticism. Jurnal Akuntansi, 23(1), 46-61. https://doi.org/10.24912/ja.v23i1.459.

Ridwan. (2008). Dasar-Dasar Statistika. Bandung: Alfabeta.

Sagara, Y. (2013). Profesionalisme Internal Auditor Dan Intensi Melakukan Whistleblowing. Jurnal Liquidity, 2(1), 33–44.

Setyawati, I. (2015). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Niat Untuk Melakukan Whistleblowing Internal. Jurnal Ekonomi Dan Bisnis, 17(2), 22–33.

Siegel, S. (1997). Nonparametric Statistic for the Behavioral Sciences. Jakarta: Gramedia.

Sinaga, M. S. (2015). Pengaruh Penalaran Etis, Orientasi Etis, Locus Of Control, Gender Dan Umur Terhadap Sensitivitas Etis Mahasiswa Akuntansi. Universitas Diponegoro, Semarang.

Syamsuriana, N., Nasaruddin, F., Suun, M., dan Ahmad, H. (2019). Dampak Perilaku Altruisme, Moral Reasoning dan Kecerdasan Emosional Terhadap Kualitas Audit. ATESTASI: Jurnal Ilmiah Akuntansi, 2(2), 61–73. https://doi.org/https://doi.org/10.33096/atestasi.v2i2.275.

Siregar, S. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Prenanda Media Group.

Sugiyono. (2016). Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Taylor, E. Z., and Curtis, M. B. (2010). An Examination of the layers of Workplace Influence in Ethical Judgements: Whistleblowing Likelihood and Perseverance in Public Accounting. Journal of Business Ethics, 93(4), 21–37.

Tuanakotta, T. M. (2012). Akuntansi Forensik dan Audit Investigatif. Jakarta: Salemba Empat.

Yulianto, R. D. A. (2015). Pengaruh Orientasi Etika, Komitmen Profesional, Dan Sensitivitas Etis Terhadap Whistleblowing (Studi Empiris Pada Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Perwakilan Daerah Istimewa Yogyakarta). Universitas Negeri Yogyakarta.